Minggu, 22 Agustus 2010

Mark Zuckerberg: Film Facebook Cuma Fiksi


Facebook dan Zuckerberg selalu berusaha mengacuhkan film The Social Network.

Di ajang New York Film Festival yang akan digelar sebulan ke depan, Hollywood akan merilis film 'panas' yang ditunggu-tunggu banyak orang yakni The Social Network.

Film buatan Sony Pictures ini mencoba menceritakan bagaimana Mark Zuckerberg mengawali jejaring sosial Facebook dari rumah asrama universitasnya hingga kini menjadi perusahaan Silicon Valley yang sukses.

Namun, sepertinya sang pendiri Facebook sendiri, Mark Zuckerberg tidak begitu senang atas munculnya film yang didasari oleh Buku karya Ben Mezrich: "The Accidental Billionaires". Saat hendak diwawancarai oleh New York Times tentang film ini, ia menolak.

Pada suatu kesempatan baru-baru ini, bahkan Zuckerberg terlihat kesal. "Sejujurnya, saya sangat berharap agar saat seseorang hendak mengerjakan karya jurnalistik, atau menulis sesuatu tentang Facebook, setidaknya mereka berusaha untuk menulis dengan benar," kata Zuckerberg. "Film itu adalah karya fiksi."

Selama ini, Zuckerberg atau Facebook Inc memang seperti berusaha untuk mengacuhkan film The Social Network, sambil berharap agar orang lain pun juga bakal mengacuhkan film itu. Tapi, sebenarnya lobi-lobi di balik pintu juga dilakukan oleh pembuat film kepada Facebook.

Scott Rudin, produser The Social Network sempat bertemu dengan dua eksekutif papan atas Facebook, Elliot Schrage (Vice President of Communications), dan Sheryl Sandberg (Chief Operating Officer) untuk mendapatkan feedback dari Facebook. “Mereka telah melihat film ini beberapa waktu lalu dan mereka tidak menyukainya.”

Menurut Rudin, mereka memberi kesempatan rekan-rekan Zuckerberg di Facebook membaca naskah skenario, dan terbuka apabila dirasakan adanya perubahan kecil.

Nyatanya Facebook menginginkan perombakan naskah yang cukup radikal, sehingga produser menolaknya. “Akhirnya, kami hanya akan membuat film, seperti yang kami inginkan.”

Menjelang hari peluncuran film ini pada 1 Oktober mendatang, sepertinya film ini semakin banyak dinanti oleh banyak orang. Tentu saja film ini bisa merusak imej orang terhadap Facebook maupun Zuckerberg.

Di film ini, Facebook digambarkan didirikan di atas serangkaian pengkhianatan. Ia lebih banyak memotret kasus-kasus yang melibatkan perselisihan dan perseteruan antara Zuckerberg dengan rekan-rekannya: Eduardo Saverin, Divya Narendra, serta kembar Tyler dan Cameron Winklevoss.

Seperti halnya film-film Hollywood lainnya, The Social Network lebih banyak bercerita tentang pertemanan, pengkhianatan, namun sedikit luput menangkap fenomena Facebook yang mempengaruhi industri web.

Film ini juga tak luput dari bumbu-bumbu di film anak muda yang mengisahkan pesta gila-gilaan yang kebenarannya juga masih belum begitu jelas. "Ini gila. Di film ini Mark digambarkan menciptakan Facebook hanya untuk mendapatkan wanita atau mendapatkan kekuasaan,” kata Chris Hughes, salah seorang pendiri Facebook lain.

“Bukan itu yang terjadi. Alasannya lebih pada hal yang rutin dan sedikit membosankan,” kata Hughes yang hengkang dari Facebook pada 2007 untuk bergabung dengan tim kampanye pemilu Presiden AS Barack Obama.

Belakangan, Facebook Inc pun secara resmi menanggapi film ini. "Facebook memandang film ini sebagai tanda bahwa Facebook memiliki pengaruh yang begitu besar, sampai-sampai menjadi sebuah subyek pada sebuah film - walaupun film itu adalah film fiksi."

Namun, Rudin berkeras bahwa film ini didasari oleh kenyataan. Riset pun telah digelar demi film ini. Konflik Zuckerberg dengan rekan-rekannya di film ini juga tercatat di pengadilan, kendati pada akhirnya diakhiri dengan sebuah kesepakatan (lihat: sejarah Facebook).

"Mr. Zuckerberg adalah seorang "builder" sekaligus "destroyer" secara simultan,” kata Rudin. “Ini adalah subyek besar. Ini adalah subyek besar di Amerika.”

Zuckerberg dan Facebook sepertinya akan terus berusaha untuk mengacuhkan film ini. Tapi pada akhirnya, mereka tak bisa begitu saja mengabaikannya.


sumber : VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

visit globe