Minggu, 22 Agustus 2010

Antre Sepiring Nasi untuk Berbuka Puasa


Para korban banjir antre makanan yang disediakan badan amal kelompok muslim garis keras.

Puluhan keluarga di kota Nowshera, Pakistan, mengantre dengan sabar menjelang hari gelap demi sepiring nasi dan lauk kari ayam untuk berbuka puasa. Tidak tampak mobil truk Perserikatan Bangsa-Bangsa maupun staf pemerintah Pakistan di kamp pengungsian korban banjir yang tidak terlalu luas tetapi efisien tersebut.

Makanan buka puasa tersebut justru disediakan oleh badan amal milik kelompok muslim garis keras yang dituding menjadi otak pelaku serangan teror 2008 di Mumbai, India. Dua tahun setelah dicekal, para anggota Jamaat-ud-Dawa (JuD) kini bekerja di bawah nama baru untuk menyediakan makanan, obat-obatan, dan lembaran rupee bagi ratusan ribu orang yang terkena dampak banjir terburuk dalam sejarah negara Pakistan.

Seperti dikutip dari laman Telegraph, Sabtu, 21 Agustus 2010, kamp pengungsian serupa diorganisir oleh kelompok Falah-e-Insaniat, inkarnasi lain dari kelompok JuD, juga dibangun di tanah Pakistan. Fasilitas-fasilitas yang didirikan kelompok militan ini menimbulkan kecemasan bahwa upaya bantuan terhadap korban bencana tersebut digunakan untuk memenangkan hati, pikiran, dan pengaruh rakyat Pakistan.

Tren ini menjadi alarm pemerintah Pakistan karena mereka mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pemerintah Pakistan karena gagal menangani dampak bencana dengan baik.

JuD dicekal di Pakistan setelah serangan Mumbai 2008 yang menyebabkan 166 orang tewas. Pencekalan tersebut didorong oleh Dewan Keamanan PBB yang menyatakan bahwa JuD adalah organisasi teroris, barisan Lashkar-e-Taiba, kelompok yang melatih sepuluh orang komando untuk serangan Mumbai.

Tiap dini hari dan menjelang berbuka, ratusan orang berbaris dalam diam di dapur-dapur umum terbuka untuk mendapatkan makanan hangat yang disiapkan oleh relawan dari Falah-e-Insaniat. Tak jauh dari situ, dua dokter menyediakan antibiotik dan kasa pembalut untuk mengobati anak-anak yang terserang diare atau infeksi kulit.

Di seluruh Pakistan, badan amal milik kelompok muslim ini memberi bantuan makanan bagi lebih dari 400 ribu orang, mendistribusikan uang tunai sebesar tujuh ribu rupee bagi keluarga yang menjadi paling parah terkena dampak banjir.

sumber : VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

visit globe