Kamis, 02 September 2010

Polri: Ada Provokator di Kerusuhan Buol


Kalau tidak, mana mungkin terjadi seperti ini," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri.

Kerusuhan di Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah semakin meluas. Diduga, ada pihak-pihak yang memprovokasi terjadinya kerusuhan antara warga dengan anggota kepolisian di sana.

Demikian disampaikan oleh Kepala Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis 2 September 2010. "Ya pasti lah ada provokator. Kalau tidak, mana mungkin terjadi seperti ini," kata Iskandar kepada wartawan.

Saat ini, kata Iskandar, petugas dari Polda Sulteng dan Mabes Polri tengah memeriksa empat warga setempat. Diharapkan, kata dia, dengan pemeriksaan empat warga ini bisa diketahui siapa provokator kerusuhan itu. "Ya mudah-mudahan lah dengan pemeriksaan empat orang ini berkembang ke provokator yang lebih besar," kata dia.

Namun, Iskandar mengaku tidak mengetahui peran keempatnya dalamkerusuhan yang semakin meluas tersebut. "Tidak tahu persis
empat orang itu terlibat kerusuhan yang semalam atau kerusuhan yang kemarin. Tapi saya kira yang kemarin, karena yang kemarin sudah dilakukan investigasi lagi," kata Iskandar.

Menurut dia, sejauh ini keempat orang itu belum ditetapkan sebagai
tersangka. Tapi lanjutnya, "Kami masih punya waktu 1 X 24 jam untuk menjadikan orang itu tersangka," kata dia.

Polri mengimbau kepada masyarakat untuk tidak terpancing provokasi pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Polri, kata dia, juga meminta masyarakat untuk mempercayakan pengusutan kasus kerusuhan itu sepenuhnya pada petugas kepolisian. "Percayakan kepada tim Polda dan Mabes Polri," kata dia.

"Misal, nanti ada tim Kompolnas dan lain-lain yang menyelidiki kasus
ini, kita terbuka. Karena masalah hukum ini tidak bisa ditutup-tutupi."

Kerusuhan ini bermula dari tewasnya Kasmir, tahanan Polsek Biau dalam sel penjara. Polisi menduga Kasmir yang ditahan dalam kasus kecelakaan lalu lintas itu tewas karena gantung diri.

Namun, kabar dari pihak kepolisian itu tidak dipercaya oleh keluarga dan masyarakat. Warga menduga Kasmir justru tewas karena dianiaya aparat polisi. Akibatnya, warga melakukan penyerangan kepada Polsek Biau. Kerusuhan itu terus meluas, hingga saat ini terdapat setidaknya tujuh orang tewas tertembak senjata polisi.

sumber : VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

visit globe