Kamis, 02 September 2010

Pendapatan Masyarakat Terus Meningkat

Kiat-kiat Bupati Berau Menyabet Satyalancana Pembangunan

Seiring dengan pesatnya program pembangunan di Berau, berdampak pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang terus berkembang mulai 2005 hingga 2009. Demikian pula dalam peningkatan sektor usaha kecil menengah.
PADA 2005, PDRB terhitung berdasar harga konstan tahun 2000 sebesar Rp 2,185 triliun, dan tahun 2009 sebesar Rp 3,275 triliun. Angka itu mengindikasikan terjadi peningkatan Rp 1,090 triliun dengan rata-rata peningkatan tahunan sebesar Rp 0,272 triliun.

Sebagai gambaran pada 2009, kontribusi tiap sektor ekonomi pada total PDRB, masing-masing pertambangan dan penggalian 41,29 persen, sektor pertanian dalam arti luas 21,16 persen, industri pengolahan 12,45 persen, bangunan 13,03 persen, serta sektor pengangkutan dan komunikasi 7,08 persen. Sementara itu kontribusi sektor lain yang masih di bawah angka 5 persen, yaitu sektor jasa 3,17 persen, perdagangan, hotel, dan restoran 1,13 persen. Juga sektor keuangan dan jasa perusahaan 0,58 persen.

Indikator ekonomi lainnya dapat dilihat pencapaian kinerja adalah pendapatan per kapita masyarakat. Pada 2007, pendapatan per kapita masyarakat sebesar Rp 18,059 juta. Sementara pada 2008 sebesar Rp 20,815 juta, yang berarti meningkat sebesar Rp 1,710 juta atau 8,95 persen dibandingkan nilai pendapatan per kapita tahun sebelumnya.

Hal ini berarti tingkat pendapatan masyarakat Berau secara rata-rata mengalami perbaikan dan memberikan indikasi kuat bahwa hasil-hasil pembangunan di daerah dalam era otonomi berdampak positif bagi pemberdayaan masyarakat.

Di bidang keuangan selama kurun waktu 5 tahun dipandang cukup baik. Hal ini dapat dipantau dari semakin meningkatnya realisasi pendapatan daerah selama 2005 hingga 2009. Tercatat nominal yang dihasilkan mencapai Rp 5,19 triliun, di mana pada 2005 sebesar Rp 0,73 triliun; pada 2006 Rp 0,98 triliun; tahun 2007 Rp 1,07 triliun; tahun 2008 Rp 1,21 triliun, dan pada 2009 Rp 1,19 triliun.

Perlu diketahui, pendapatan daerah pada 2009 realisasinya masih bersifat sementara sambil menunggu hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Realisasi pendapatan kurun waktu tahun 2005-2009 sebesar Rp 5,194 triliun, atau lebih Rp 1,187 triliun dari target yang ditetapkan sebesar Rp 4,007 triliun.

Realisasi pendapatan itu diperoleh dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 432,28 miliar atau lebih besar 52,51 persen dari target yang ditetapkan. Dana perimbangan terealisasi Rp 4,110 triliun atau melebih target sebesar 30,55 persen.

Sedangkan untuk perkembangan koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) cukup menggembirakan. Baik keanggotaan, permodalan, volume usaha, sisa hasil usaha (SHU). Walaupun masih terdapat beberapa kekurangan dan kelemahan terutama kualitas sumber daya manusia (SDM) pengelola koperasi dan UMKM sendiri.

Jumlah koperasi pada 2005 sebanyak 226 unit dan pada 2009 telah berkembang menjadi 298 unit, atau meningkat 32 persen. Jumlah UMKM pada 2005 sebanyak 217 unit, dan pada 2009 meningkat menjadi 2.187 unit atau naik 907 persen.

sumber : kaltimpos

0 komentar:

Posting Komentar

visit globe