Jumat, 03 September 2010

Pemalsu Uang Didominasi Pemain Lama


Kebanyakan mereka pernah ditahan terkait kasus yang sama tahun 2006 lalu.

Perbandingan uang palsu dengan uang asli yang beredar di masyarakat masih rendah. Jumlah peredaran uang palsu juga tidak ada peningkatan dibanding tahun lalu.

"Rasio uang palsu dengan uang yang diedarkan 8 banding 1 juta lembar," kata Kepala Unit IV Uang Palsu dan Dokumen Palsu Direkturat Ekonomi Khusus Bareskrim, Kombes Darmawan Sutawidjaya dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 3 September 2010.

Jumlah ini tidak berubah dari tahun 2009. Jumlah uang yang beredar tidak mengindikasikan ada tren peningkatan. "Masih sama dengan 2009, tren tidak meningkat tapi tetap. Mudah-mudahan memang demikian," kata dia.

Dia mengatakan, sebagian pelaku pemalsuan uang itu masih orang-orang lama. Mereka mengulangi perbuatannya mencetak uang palsu setelah ditangkap polisi. "Ada pemain lama I, S, memang ketika 2006 melakukan pencetak uang palsu," kata dia.

"Ternyata betul bahwa memang ada pemain-pemain lama yang setelah keluar dari penjara melakukan pencetakan kembali."

Menurut dia, Bareskrim Polri dan Bank Indonesia telah memiliki data base terkait pelaku pemalsuan uang itu. "Bareskrim bekerjasama denga BI memiliki data base ternyata seperti di Cidahu, Sukabumi dapat mengungkap," kata dia.

Dia menambahkan, penyebaran uang palsu ini terjadi di berbagai tempat. "Peredaran khusus mulai di Jabar, Sukabumi, Bogor, Bandung, Kaltim, Kutai Kartanegara, Samarinda, Balikpapan, Tawa Timur, Pasuruan, Kediri dan sekitar daerah Malang. Khusus untuk di Polda Metro termasuk Banten," kata dia.

sumber : VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

visit globe