Kamis, 02 September 2010

Pendirian BLK Mendesak Direalisasikan

PESATNYA kegiatan di sektor pertambangan dan perkebunan memicu tingginya permintaan terhadap tenaga kerja terampil. Ini harus diantisipasi, sehingga perlu segera diwujudkan Balai Latihan Kerja (BLK). Bila terlambat, jangan disalahkan bila perusahaan terus merekrut tenaga kerja dari luar daerah.

Menurut Anwar, anggota DPRD dari Partai Demokrat, permintaan terhadap tenaga kerja terampil cukup tinggi. Ini merupakan hal utama bagi perusahaan untuk mengejar target produksi. Yang menjadi persoalan, tidak semua tenaga kerja lokal bisa ditampung, karena terbatasnya keterampilan yang dimiliki. “Ini yang harus dipikirkan oleh Pemkab,” kata Anwar.

Akan sangat ironis kata Anwar, bila tukang las pun harus didatangkan dari luar daerah karena tenaga kerja lokal belum bisa memenuhi. Hal ini hanya bisa terjawab, bila Pemkab segera mewujudkan BLK. ”Saya dengar pernah ada kerja sama pembangunan BLK dengan perusahaan tambang. Lalu bagaimana realisasinya. Jangan berhenti hanya pada tahap MoU saja,” tambahnya.

Menurutnya, yang terjadi saat ini, perusahaan saling intip untuk merekrut tenaga kerja dengan iming-iming upah yang lebih besar. Situasi seperti ini, akan menimbulkan kondisi yang tidak sehat antara sesama perusahaan. Untuk mempekerjakan seseorang, perusahaan tentu sudah memberikan investasi berupa pelatihan. “Masa perusahaan sudah mengeluarkan biaya besar untuk pelatihan, namun ujung-ujungnya karyawan beralih ke perusahaan lain,” kata dia.

Kehadiran BLK adalah jawaban yang harus segera diwujudkan. Lulusan SMA yang tidak melanjutkan ke perkuliahan, atau mahasiswa yang ingin menambah keterampilan, juga bisa mengikuti pelatihan di BLK, sebelum menjadi karyawan. Untuk jangka menengah dan jangka panjang, perusahaan tentu sangat memerlukan tenaga kerja yang terampil.

DPRD akan memberikan dukungan besar, bila Pemkab yang bekerja sama dengan perusahaan akan mewujudkan BLK. Anwar mendorong sekolah kejuruan yang berorientasi pada disiplin ilmu teknis tetap eksis. Bisa jadi, sebelum BLK terbentuk, sekolah kejuruan akan menjadi alternatif bagi perusahaan.

sumber : kaltimpos

0 komentar:

Posting Komentar

visit globe