Masalah Spektrum Frekuensi Berhasil Diatasi

Operator-operator GSM di seluruh dunia kini akan dapat lebih memaksimalkan spektrum yang terbatas dan meningkatkan kualitas layanan (QoS) secara keseluruhan.

Menggunakan teknik Dynamic Frequency and Channel Allocation (DFCA) yang ditawarkan Nokia Siemens Network, kapasitas jaringan GSM bisa meningkat hingga dua kali lipat dari spektrum yang ada.

DFCA juga mendukung pertumbuhan, dengan tetap menjaga kualitas layanan dan biaya pengendalian.

“DFCA memiliki potensi yang sangat besar untuk membantu operator mengatasi tantangan berupa trafik suara dan data yang terus meningkat,” kata Prashant Agnihotri, Head of GSM/EDGE Product Management, Nokia Siemens Networks, pada keterangannya, 13 Agustus 2010.

Agnihotri menyebutkan, fitur ini membantu operator memperkecil bandwidth komunikasi suara. Dengan demikian, kelebihan bandwidth tersebut dapat digunakan untuk data baik melalui Enhanced Data Rates for GSM Evolution (EDGE).

“Kelebihan bandwidth juga bisa dimanfaatkan kembali spektrum tersebut untuk Wideband Code Division Multiple Access/Long Term Evolution (WCDMA/LTE),” kata Agnihotri. “Hal ini akan membantu operator meningkatkan potensi pendapatan per BTS secara substansial,” ucapnya.

Seperti diketahui, operator GSM di pasar yang sedang berkembang menambah jutaan pelanggan setiap bulan. Namun, dengan keterbatasan spektrum mereka tidak dapat menambah pelanggan baru dalam jaringan yang telah ada tanpa membangun BTS tambahan.

Fitur DFCA dari Nokia Siemens Network membantu operator untuk terus menambah pelanggan baru serta mengatasi masalah keterbatasan spektrum yang terjadi saat ini.

“Menggunakan kombinasi fitur-fitur software, solusi ini meningkatkan kapasitas tampung trafik dari situs-situs BTS yang ada, serta meningkatkan kualitas jaringan,” kata Agnihotri.

“Hal ini, pada gilirannya, akan meminimalkan investasi langsung untuk pembangunan situs tambahan, mengurangi biaya total kepemilikan. Manfaat tambahannya adalah peningkatan efisiensi energi per pelanggan yang sangat besar,” klaim Agnihotri. (umi)

• VIVAnews