Kamis, 23 September 2010

Pengamat: SBY Gengsi Temui Obama


Presiden SBY mengirim Wapres Boediono di pertemuan ASEAN-AS.

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia (UI), Hariyadi Wirawan, menyayangkan ketidakhadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pertemuan pemimpin ASEAN dan Amerika Serikat (AS) di New York hari ini. Hariyadi mendua, SBY sedang memberikan pelajaran kepada Presiden AS Barack Obama karena dua kali menunda berkunjung ke Indonesia.

"Terakhir kali Obama membatalkan ke Indonesia, SBY terlihat sekali sangat kecewa," kata Hariyadi dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Jumat 24 September 2010.

Saat itu pembatalan Obama terkait tumpahnya minyak di Teluk Meksiko. Hariyadi juga tidak memahami alasan SBY yang justru mengirim Wakil Presiden Boediono untuk menghadiri acara bergengsi itu.

Hariyadi menilai, dalam acara sekaliber itu sebaiknya langsung dihadiri Presiden. Karena akan banyak keputusan strategis dan peluang besar yang akan dijumpai di acara itu. Bila Kepala Negara tidak langsung hadir, kesempatan itu akan hilang dan diambil negara ASEAN lainnya.

"Alasan SBY tidak jelas. Apakah soal polemik Jaksa Agung, Kapolri, atau lainnya? Itu memang penting, tapi banyak juga yang penasaran kenapa Presiden SBY tidak berangkat ke AS," kata Ketua Departemen Ilmu Hubungan Internasional FISIP UI ini.

Hariyadi menduga ketidakhadiran SBY itu atas masukan dari para stafnya atau mungkin atas inisiatif sendiri. Dua kali penundaan Obama ke Indonesia disinyalir menjadi salah satu alasannya. "Ini kemungkinan soal gengsi," kata dia.

Juru bicara Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah sudah memberikan keterangan alasan SBY tidak berangkat ke luar negeri. Ketidakhadiran SBY karena acara itu bentrok dengan agenda di dalam negeri.

Menurut Faizasyah, pengumuman tanggal ASEAN-US Summit itu dirasa mendadak dan kebetulan bersamaan dengan agenda presiden yang telah ditentukan jauh sebelumnya. Namun, tidak dijelaskan secara rinci agenda apa yang akan diikuti SBY.

"Presiden Yudhoyono tidak bisa datang menghadiri ASEAN-US Summit karena memiliki agenda pada tanggal 24 September. Agenda ini menyangkut masalah dalam negeri yang penting," ujar Faizasyah, Jumat 17 September lalu.

sumber : VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

visit globe