Rabu, 22 September 2010

Bripka Riswandi Ditembak 9 Kali di Dada


Sebelum pergi ke arah Labuhan, Deli, mereka melemparkan bom molotov ke arah polsek.

Hari Selasa, 21 September 2010, baru saja berlalu. Tiga polisi yakni Ajun Inspektur Satu Bait Sinulingga (48), Ajun Inspektur Dua Deto (38) dan Brigadir Kepala Riswandi (39) masih berjaga di Markas Kepolisian Sektor Hamparan Perak, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Menjelang pukul 01.00, Rabu 22 September, tiba-tiba datang belasan orang dengan menaiki empat sepeda motor dan sebuah mobil Toyota Kijang ke Mapolsek itu dari arah Tandam. Mereka datang dengan penutup muka seperti sebo dan helm.

Empat orang di antaranya masuk ke pekarangan Mapolsek dan melancarkan tembakan. Setelah itu masuk ke dalam menyerbu dan mencari anggota polisi di Polsek Hamparan Perak. "Ketemu tiga anggota dan ditembak kena kepala, dada dan kaki," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Inspektur Jenderal Iskandar Hasan, menceritakan kronologi kejadian itu, Rabu siang.

Bait Sinulangga, polisi yang paling tinggi pangkatnya saat itu, dapat empat tembakan yang tersebar di dada, lengan dan pinggang. Deto mendapat tembakan di dada. Riswandi yang paling parah, mendapat sembilan luka tembak di dada dan satu di kepala. "Semuanya mematikan," kata Iskandar. Alhasil, ketiganya tewas di lokasi.

Setelah puas menembak tiga anggota polisi tersebut, para pelaku keluar dari markas. Sebelum pergi ke arah Labuhan, Deli, mereka melemparkan bom molotov ke arah markas dan mobil patroli yang berada di depan kantor polisi. Satu unit mobil patroli terbakar bagian belakangnya. "Kemudian kaca depan Mapolsek hancur."

Iskandar menyatakan polisi "kalah cepat." Dia mengatakan, Mapolsek tersebut dijaga oleh satu regu tapi tidak semua berada di Mapolsek karena ada yang patroli. Bantuan pun terlambat datang karena Mapolsek memang jauh dari Markas Polres.

Meski beberapa hari sebelumnya Detasemen Khusus 88 melakukan serangkaian penangkapan, Iskandar mengaku keamanan Sumatera Utara masih kondusif sehingga tak perlu pengerahan polisi berlebihan. "Kami berada di daerah aman. Kalau konflik, kesiagaan kami tidak sama," kata dia.

Para pelaku penyerangan Mapolsek ini sendiri dipastikan Polri masih satu jaringan dengan pelaku perampokan Bank CIMB Niaga yang ditangkap beberapa hari sebelumnya.

sumber : VIVAnews

0 komentar:

Posting Komentar

visit globe